USDINDEX : Tinjauan Mingguan 01 – 05 Mei 2023

Indeks dolar AS menutup perdagangan bulan April, pada hari Jum’at dengan menguat +0,18% dan membukukan tertinggi 1 minggu. Dolar menemukan dukungan pada hari Jum’at pada laporan indeks biaya tenaga kerja Q1 AS yang lebih kuat dari perkiraan, yang mendukung kasus Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Dolar juga mendapat dukungan dari pelemahan Yen, yang turun ke level terendah 7 minggu terhadap dolar, setelah BOJ mempertahankan langkah stimulusnya dan mengatakan akan dengan sabar melanjutkan pelonggaran moneter. Namun, keuntungan dalam dolar terbatas pada hari Jum’at karena penguatan saham yang membatasi permintaan likuiditas untuk dolar.

Berita ekonomi AS pada hari Jum’at yang sebagian besar lebih kuat dari perkiraan dan mendukung dolar. Pengeluaran pribadi Maret tidak berubah m/m, sedikit lebih kuat dari ekspektasi -0,1% m/m. Selain itu, pendapatan pribadi Mar naik +03% m/m, lebih kuat dari ekspektasi +0,2% m/m. indeks biaya pekerjaan Q1 naik +1,2% (q/q disetahunkan), lebih kuat dari ekspektasi +1,1%.  PMI MNI April Chicago secara tak terduga naik +4,8 ke level tertinggi 8 bulan di 48,6, lebih kuat dari ekspektasi penurunan ke 43,6.

Berikutnya akan ada banyak peristiwa penting yang terjadi pada awal bulan Mei diantaranya keputusan FOMC, laporan upah non-pertanian, musim pendapatan puncak dan Wall Street akan terus memantau sektor perbankan untuk setiap tekanan berita potensial. Pembuat kebijakan diantisipasi untuk mengumumkan satu lagi kenaikan suku bunga seperempat poin selama pertemuan FOMC, dengan kemungkinan setelahnya akan ada satu kali lagi. Supaya Fed dapat menghentikan pengetatan kebijakan moneter, tren disinflasi harus menunjukkan kemapanan.

Harapan untuk pembayaran upah non-pertanian April diperkirakan antara 170-180rb, setelah kenaikan 236rb di bulan Maret, 326rb di bulan Februari dan 472rb di bulan Januari. Tren naik untuk data klaim pada bulan April menyiratkan risiko penurunan upah. Dalam ekspansi terakhir, kami melihat puncak 3,5% untuk kenaikan upah y/y pada bulan Februari dan Juli 2019, sebelum peningkatan pandemi ke puncak 8,0% pada bulan April 2020. Penguatan berikutnya dalam kenaikan upah memungkinkan berlanjutnya penguatan y/y meningkat, meskipun kembalinya pekerja bergaji rendah ke angkatan kerja kemungkinan akan menahan kenaikan upah.

Musim pendapatan puncak masih akan terus berlanjut. Wall Street akan memberikan perhatian khusus pada laporan pendapatan dari Adidas, Advanced Micro Devices, American International Group, Apple, Ford Motor, HSBC Holdings, Moderna, Motorola Solutions, Pfizer, Shell, Starbucks, Uber Technologies, Volkswagen dan lain-lain.

Tinjauan Teknis

USDIndex, D1 – Indeks melemah sebesar -0.89% pada bulan April, dengan total pelemahan sepanjang 2023 sebesar -2%, terhitung dari pembukaan 103.43 pada bulan Januari dan penutupan 101.34 pada akhir April. Perdagangan pada bulan April cenderung terikat dalam range antara 100.43102.72 dan penutupan harga masih berada di bawah level 50.0%FR dari pengukuran 89.14 – 114.71. Indeks telah membentuk triple bottom masing-masing di harga rendah 100.65; 100.43 dan 100.71.

USDINDEX, D1

Penurunan dari puncak 114.71 pada kerangka waktu yang besar, masih dinilai sebagai gelombang korektif dengan kemungkinan pergerakan di bawah triple battom dapat menguji angka psikologis 100.00 dan level 61.8%FR di 98.91. Sepanjang harga dasar dari triple bottom masih bertahan, pergerakan di atas 102.72 dapat menjadi tanda akhir dari gelombang korektif dan indeks dapat bergerak ke sisi atas untuk menguji resistance 104.70 dan 105.85. Meskipun bias divergensi terlihat pada RSI dan MACD, namun indeks tetap masih bergerak di bawah rata-rata EMA 26 hari.

Pelemahan indeks pada bulan Maret – April masih berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap perbankan AS yang belum pulih. Berita lain menyebutkan, batas waktu bagi bank untuk menyerahkan proposal akuisisi terbaik dan terakhir mereka untuk First Republic telah diperpanjang hingga Minggu sore, menurut regulator AS, seperti yang dilaporkan CNBC pada hari Sabtu. Pemberi pinjaman akan ditempatkan di bawah kurator dan segera dijual ke bank lain. JPMorgan Chase & Co. dan PNC Financial Services Group Inc.

Bank sedang mengalami kesulitan keuangan, oleh karena itu akuisisi diharapkan dapat membantu menstabilkan situasi dan menenangkan pasar.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.