Embun Beku Brasil Masih Menopang Harga Gula

Pekan lalu, harga gula berada di bawah tekanan dan jatuh ke posisi terendah 3 minggu karena prospek pasokan gula global yang cukup, namun akhirnya kembali bangkit menutup pekan. Unica melaporkan awal pekan, bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brasil naik +5,6% y/y di paruh kedua Juni menjadi 2,89 MMT. Juga, prospek produksi gula yang cukup dari India negatif untuk harga gula setelah isma pada hari Rabu lalu mengatakan pihaknya memproyeksikan produksi gula India 2021/22 pada 31 MMT, naik sedikit dari 30,9 MMT yang diharapkan pada 2020/21.

Pasar sedang menunggu data produksi gula Brasil untuk paruh pertama Juli untuk mengukur kerusakan akibat embun beku baru-baru ini. Harga gula sebelumnya bergerak lebih tinggi selama dua sesi terakhir di tengah kekhawatiran tentang kerusakan tanaman tebu Brasil.

Organisasi Gula Internasional (ISO) pada 4 Juni lalu memproyeksikan pasar gula global 2021/22 dengan menunjukkan defisit -2,7 MMT, sedikit peningkatan dari defisit gula global -3,1 MMT yang terlihat untuk 2020/21. Pada 25 Mei, Conab memperkirakan bahwa produksi gula Brasil 2021/22 akan turun -5,7% y/y menjadi 38,9 MMT. Conab juga memangkas perkiraan produksi gula Brasil 2020/21 menjadi 41,3 MMT dari perkiraan Desember 41,8 MMT. Hal ini mendukung harga gula di pasaran Internasional.


Level Teknis

Harga gula pada hari Kamis(22/07) menyerahkan kenaikan awal dan ditutup sedikit lebih rendah. Secara luas, tren masih didominasi oleh banteng, meskipun kenaikan masih di batasi oleh level retracement 61.8% (dari pengukuran puncak kedua 23,83 ke lembah 9,02.

Sugar W1 (D1)

Prospek teknis masih memungkinkan reli harga lanjutan, mengingat penembusan level tinggi 15,87 dan descending trendline mayor telah berlaku. Dengan melihat rata-rata pergerakan di atas Kumo, RSI di atas level 50 dan AO yang masih berada di area positif tren penurunan masih belum akan terjadi dalam waktu dekat. Pada sisi positif, kenaikan akan dilanjutkan untuk menguji resistance 18,89 sebelum melanjutkan untuk harga yang lebih tinggi di kisaran 20,00 ataupun pada proyeksi level FE61,8. Pergerakan harga yang terlalu lama di bawah level resistance 18,89 akan membatasi prospek bulls.   Pada sisi negatif, selama resistance bertahan akan membawa implikasi koreksi dari rebound 9,02 untuk 16,16 dan 14,61.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.