Dolar AS kehilangan daya tarik, karena imbal hasil obligasi AS telah merosot dari puncak 14 bulan yang disentuh bulan lalu, dengan patokan imbal hasil Treasury 10 tahun diperdagangkan sekitar 1,60%, sehingga mengurangi daya tarik greenback. Ini mengikuti janji yang berulang kali dinyatakan oleh Fed bahwa tekanan harga jangka pendek hanya bersifat sementara.
Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, menguat tipis 0,21% pada perdagangan hari Selasa, setelah memantul dari harga rendah 90,81. Prospek indeks masih bearish dengan indikasi yang terlihat dari alat teknis AO, dan pergerakan harga di bawah Kumo. Retracement yang cukup dalam dari gelombang harga 89,65-93,44. Selama dukungan 90,61 bertahan, secara teknis ada kemungkinan harga akan kembali pada sisi atas.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden awal bulan menyerukan diakhirinya imunitas produsen senjata, ketika ia mengumumkan langkah-langkah pengendalian senjata. Dia menyarankan tindakan “akuntabilitas” harus menempatkan perusahaan senjata pada level yang sama dengan perusahaan tembakau dalam hal kerugian yang dapat ditimbulkan oleh produk mereka.
Harga saham tembakau memimpin kerugian di sebagian besar pasar utama menyusul berita, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengurangi kadar nikotin rokok ke tingkat yang tidak lagi membuat ketagihan. Dilansir dari The Wall Street Journal yang melaporkan pada hari Senin, bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS diperkirakan akan memutuskan pelarangan rokok mentol pada akhir bulan, Badan administrasi Biden sedang mempertimbangkan larangan tersebut, bersama dengan persyaratan untuk menurunkan kandungan nikotin.
Produsen Marlboro Altria Group Inc. turun sebanyak 6,9% pada hari Selasa, kehilangan lebih dari $ 11 miliar nilai pasar sejak Jumat. Gagasan untuk memangkas kadar nikotin A.S. sangat merugikan Altria, mengingat ia menguasai 53% dari pasar domestik senilai $ 90 miliar. British American Tobacco Plc juga turun sebanyak 8,3% di London. Imperial Brands Plc, yang membuat rokok Kool, turun sebanyak 7,5%.
Sedangkan Philip Morris International Inc. sedikit berubah pada hari Selasa setelah meningkatkan prospeknya untuk tahun ini di tengah permintaan yang lebih kuat untuk alternatif rokok IQOS-nya. Philip Morris, yang tidak menjual rokok di AS, turun hanya 1,3% pada hari Senin, mengungguli saingannya dalam prospek bahwa peraturan tembakau yang lebih ketat dapat memacu permintaan IQOS. source: CNBC
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Analyst – HF Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.
