BOJ pada hari Selasa 17/06, menurunkan penilaian ekspor, dengan mengatakan bahwa ekspor telah menurun secara signifikan.
Pejabat BoJ memperkirakan indeks ekspor akan naik moderat pada Juni, karena aktifitas ekonomi AS dan Eropa telah dimulai kembali, meskipun peningkatan yang tajam tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, dengan indeks ekspor riil m/m bulan Juni terlihat lebih tinggi meskipun data triwulanan akan tertinggal.
Indeks ekspor riil Jepang turun 5,8% m/m di bulan Mei, penurunan ketiga beruntun setelah revisi penurunan 14,1% (dari -14,2%) di bulan April. Indeks April-Mei turun 18,0% dibandingkan dengan periode Januari-Maret. Ekspor autos dan barang modal belum terlihat melambung dengan cepat, karena perusahaan mengurangi persediaan yang telah terakumulasi di tengah permintaan yang lemah, membatasi kenaikan ekspor secara keseluruhan. Ekspor Jepang turun 28,3% y/y di bulan Mei, untuk penurunan ke-18 berturut-turut setelah -21,9% di bulan April dan merupakan penurunan terbesar sejak September 2009 ketika jatuh 30,6%. Impor turun 26,2% y/y di bulan Mei, dengan penurunan ke-13 berturut-turut setelah -7,1% di bulan April. Secara keseluruhan, defisit perdagangan Jepang sebesar ¥833,4 miliar pada Mei setelah defisit ¥931,9 miliar pada April.
Ekspor mobil turun 64,1% y/y di bulan Mei mengikuti -50,6% di bulan April, dengan barang pokok mereka turun 57,6%. Pengiriman mobil ke AS, yang menyumbang sekitar 40% dari keseluruhan, jatuh 78,9% pada Mei, memperpanjang penurunan 65,8% pada April. Ekspor ke UE turun 47,6% setelah penurunan 55,8% pada bulan April.
Data terbaru menunjukkan peningkatan permintaan global untuk barang-barang yang berhubungan dengan IT, meskipun ekspor semikonduktor turun 1,5% y/y di bulan Mei, untuk penurunan pertama dalam tujuh bulan. Ekspor peralatan pembuat chip naik 12,4% pada Mei, membalikkan penurunan 8,8% pada April. Pengiriman mesin turun lagi pada bulan Mei, turun 23,2% setelah turun 23,2% pada bulan April, menunjukkan perusahaan-perusahaan luar negeri tetap berhati-hati pada investasi modal.
Ekonomi Tiongkok sedang pulih tetapi dampaknya terhadap ekspor Jepang masih terbatas, dengan ekspor keseluruhan ke Cina, mitra dagang terbesar Jepang, turun 1,9% y/y, membaik dari penurunan 4,0% y/y pada bulan April.
Ekspor Jepang ke AS turun 50,6% y / y di bulan Mei, penurunan ke 10 berturut-turut, melebar dari penurunan 37,8% di bulan April.
Click here to access the HotForex Economic Calendar
Ady Phangestu
Market Analyst HFIndonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.