Apresiasi Dolar AS terus berlanjut, didorong oleh ekspektasi tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Donald Trump. Pasar mengantisipasi bahwa tarif ini dapat menaikkan harga, membatasi kemampuan Fed.
Dolar AS masih mendapatkan momentum dari “Trump Trade,” naik lebih dari 1% hingga berada dikisaran 106,00 pada hari Selasa, mendekati level Mei 2024, didorong oleh ekspektasi tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Donald Trump. Pasar mengantisipasi bahwa tarif ini dapat menaikkan harga, membatasi kemampuan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga. Selain itu, dengan Partai Republik memegang mayoritas di Kongres, Trump diperkirakan akan mendorong pemotongan pajak dan deregulasi, setelah menjabat pada bulan Januari. Dia telah memperingatkan Zona Euro tentang kurangnya impor Amerika dan mengancam Tiongkok dengan tarif 60%. Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi turut memperkuat perbedaan suku bunga dolar dan mendorong dolar.
Imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat juga melonjak pada hari Selasa karena investor menunggu laporan inflasi konsumen negara itu pada bulan Oktober besok yang diharapkan akan menentukan kebijakan moneter Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang. Kemenangan presiden dari Partai Republik Donald Trump semakin mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil obligasi dua tahun naik menjadi 4,3%; imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melonjak menjadi 4,4%, sementara imbal hasil obligasi 30 tahun naik menjadi 4,5%.
Di antara mata uang Eropa, Euro berada di bawah tekanan tertentu. Laporan sentimen ekonomi ZEW Jerman yang mengecewakan telah menambah kekhawatiran, bahwa pemulihan ekonomi Jerman yang rapuh dapat menghadapi tantangan lebih lanjut di tengah perubahan kebijakan perdagangan AS yang diantisipasi. Euro berada di bawah tekanan tambahan karena ketidakpastian politik di Jerman, menyusul perselisihan antara pemerintah dan Menteri Keuangan Christian Lindner mengenai anggaran nasional, yang mendorong Berlin untuk mengadakan pemilihan umum dadakan pada bulan Februari. Selain itu, sentimen ekonomi Jerman memburuk pada bulan November, yang semakin membebani euro.
Poundsterling juga merasakan beban tingkat pengangguran Inggris yang lebih tinggi, yang menandakan beberapa pelonggaran pasar tenaga kerja. Namun, dengan pertumbuhan upah yang masih tinggi, BoE tampaknya jauh dari mengejar jalur pelonggaran kebijakan yang agresif. Namun, pasar kerja yang melemah memberikan sedikit bantalan terhadap inflasi.
Sejauh minggu ini, Yen memimpin kerugian diikuti oleh Euro dan Poundsterling, sementara Dolar memimpin keuntungan, diikuti oleh Dolar Kanada dan Kiwi. Aussie dan Franc Swiss berada di posisi tengah. Ke depannya, investor fokus pada data inflasi AS terbaru, yang akan dirilis minggu ini, yang akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang prospek ekonomi.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.