Harga minyak mentah USOIL [WTI] berjangka naik di atas $70 per barel pada hari Senin, memperpanjang kenaikan 1,4% dari minggu sebelumnya, didorong oleh gangguan yang sedang berlangsung pada infrastruktur minyak Teluk AS dan ekspektasi penurunan suku bunga AS. Hampir 20% dari produksi minyak Teluk Meksiko masih offline karena Badai Francine. Selain itu, investor semakin bertaruh pada pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps oleh Federal Reserve, yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
Namun, kekhawatiran tetap ada atas melambatnya permintaan, setelah data Tiongkok menunjukkan perlambatan industri terpanjang sejak 2021, dengan investasi yang lebih lemah dari perkiraan, sehingga menimbulkan keraguan tentang target pertumbuhan Tiongkok sebesar 5%. Produksi industri Tiongkok bulan Agustus naik +4,5%y/y, lebih lemah dari ekspektasi +4,7% y/y. Selain itu, penjualan ritel bulan Agustus naik +2,1% y/y, lebih lemah dari ekspektasi +2,5% y/y. Selain itu, harga rumah baru bulan Agustus turun -0,73% m/m, penurunan terbesar dalam 9-3/4 tahun.
Sementara itu, ekspor minyak Libya turun signifikan di tengah terhentinya pembicaraan yang dipimpin PBB mengenai kendali bank sentral. Ekspor minyak mentah Libya turun menjadi 314.000 barel per hari minggu lalu dari 468.000 barel per hari pada awal bulan ini. Awal bulan ini, pemerintah timur Libya mengumumkan force majeure pada semua ladang minyak, terminal dan fasilitas ekspor minyak mentah, karena menyerukan penghentian semua produksi dan ekspor minyak mentah karena konflik politik mengenai siapa yang mengendalikan bank sentral negara dan pendapatan minyak.
Harga minyak mentah mendapat dukungan, setelah OPEC+ pada tanggal 5 September setuju untuk menghentikan sementara kenaikan produksi minyak mentah yang dijadwalkan sebesar 180.000 bph pada bulan Oktober dan November karena melemahnya harga minyak mentah baru-baru ini dan tanda-tanda permintaan energi global yang rapuh.
Di pasar minyak, USOIL berjangka diperdagangkan pada kisaran harga $70,36 waktu penulisan artikel ini. Menguat dari titik terendah $65,22 yang tercatat pada pekan lalu. Secara umum, harga minyak belum pulih sepenuhnya, dan ancaman bearish masih terlihat mengendalikan pasar, dengan harga masih bergerak di bawah EMA 20 bar dan 50 bar. Meskipun pola candle harian mengisyaratkan reversal dalam pola inside-up, besar kemungkinan pergerakan reli akan menghadapi halangan dari EMA 20 bar yang berada di dekat support $71,42. Pergerakan di atas level ini, dapat membawah bias harga menuju pengujian EMA 50 bar. Sepanjang harga diperdagangkan di bawah $71,42, upaya banteng harus memupuk kekuatan ulang untuk bisa mendominasi pasar.
Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu – Market Analyst
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.