USDJPY di Ambang Batas 160,00 Kembali. Akankah Intervensi Berlaku?

USDIndex melemah menjadi 105,09 pada hari Senin, berhenti setelah kenaikan 0,3% pada minggu sebelumnya, karena para pedagang bersiap untuk data inflasi PCE utama dan komentar dari beberapa pejabat Fed yang akan dirilis minggu ini untuk menilai prospek kebijakan moneter. Debat presiden pertama antara Joe Biden dan Donald Trump pada hari Kamis juga akan menjadi sorotan. Peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 25bps pada bulan September saat ini adalah 66% dan para pedagang masih bertaruh pada penurunan dua perempat poin tahun ini.

Penurunan dolar juga dikarenakan komentar dovish dari Presiden Fed Chicago Goolsbee, yang mengatakan The Fed perlu mewaspadai kebijakan moneter yang terlalu ketat. Sementara, Presiden Fed San Francisco Daly mengatakan, jika inflasi turun lebih lambat dari perkiraan, maka wajar bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, namun jika inflasi turun dengan cepat atau pasar tenaga kerja lebih dingin dari perkiraan, maka pemotongan suku bunga akan diperlukan.

Sementara itu, Yen Jepang terdepresiasi kembali di bawah ambang harga 160,00. Mendekati level terendah dalam 34 tahun di 160,30 yang dicapai pada tanggal 29 April, karena para pejabat Bank of Japan masih terpecah mengenai bagaimana melanjutkan kenaikan suku bunga berikutnya. Ringkasan opini bank sentral pada pertemuan bulan Juni menunjukkan, bahwa para anggota mengakui dampak negatif tingginya biaya hidup terhadap konsumsi, namun ragu-ragu mengenai waktu normalisasi kebijakannya. Salah satu anggota menyerukan tindakan dini karena risiko kenaikan inflasi, sementara anggota lainnya mendesak agar berhati-hati dan memerlukan lebih banyak konfirmasi dari data mendatang.

Perkembangan tersebut terjadi ketika BOJ menolak untuk mengurangi pembelian obligasi besar-besaran pada keputusan kebijakannya minggu lalu, dan mengatakan bahwa pihaknya akan merilis rencana untuk menghentikan program pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan Juli. Investor sekarang menantikan lebih banyak laporan ekonomi minggu ini termasuk data penjualan ritel, produksi industri dan pengangguran untuk bulan Mei, serta angka inflasi Tokyo untuk bulan Juni.

Selama sesi Eropa, USDJPY turun sekitar 100 pips dalam beberapa menit hingga menyentuh level terendah harian baru di 158,72 kemudian rebound dan memulihkan  penurunan dalam sekejap. Sebelumnya, Masato Kanda, pejabat tinggi mata uang Jepang, memperingatkan bahwa Jepang siap melakukan intervensi jika diperlukan; Menteri Keuangan Shun’ichi Suzuki juga menyatakan, bahwa dia akan mengambil tindakan yang tepat terhadap fluktuasi mata uang yang berlebihan jika diperlukan.

Penurunan cepat USDJPY menunjukkan, bahwa mungkin ada setidaknya beberapa pemeriksaan nilai tukar yang terjadi. Rebound yang cepat juga menunjukkan, bahwa pasar tidak panik dan penurunan USDJPY masih dangkal. Meskipun ada peringatan lisan terhadap pelemahan yen, pedagang valas terus menekan yen. Dengan suku bunga acuan Jepang yang masih sedikit di atas nol dan The Fed belum menurunkan suku bunganya, perbedaan imbal hasil yang signifikan antara Jepang dan AS menunjukkan, bahwa yen dapat dengan mudah melemah lebih lanjut.

Dari perspektif teknis, pergerakan di atas 160,30 akan mengkonfirmasi lanjutan tren bullish. Meskipun terjadi kemunduran yang dalam namun singkat, bias intraday dalam USDJPY tetap pada sisi atas, sepanjang support minor 158,72 utuh. Reli saat ini diproyeksi untuk FE100% dari penarikan 151,84 – 157,69 dan 154,53 di 160,38. Sisi positifnya mungkin akan terbatas di sana, setidaknya pada percobaan pertama. Pada sisi negatifnya, pergerakan di bawah support minor 158,72 akan mengubah bias intraday menjadi netral terlebih dahulu. Namun, penembusan tegas di 160,37 akan membuka jalan ke proyeksi 161,8% di 163,97.

Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu – Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen