USDJPY : Tinjauan Mingguan 22 – 26 Mei 2023

Yen pada perdagangan hari Jum’at (19/05) bergerak lebih tinggi, karena pelemahan dolar dan berita inflasi Jepang yang lebih kuat dari perkiraan yang menunjukkan CPI nasional April Jepang diluar makanan dan energi naik +4,1% y/y, kenaikan terbesar dalam 41 tahun. Sementara, Indeks industri tersier Jepang secara tak terduga turun -1,7% m/m, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,3% m/m dan penurunan terbesar dalam satu setengah tahun lebih.

Imbal hasil T-note yang lebih tinggi pada hari Jum’at membatasi kenaikan yen, bersama dengan komentar dovish dari Gubernur BOJ Ueda, yang mengatakan BOJ akan mengambil waktu saat memutuskan penyesuaian kebijakan moneter.

Kazuo Ueda menegaskan pada hari Jum’at, bahwa perlu ketegasan melanjutkan pelonggaran moneter pada tahap ini, karena ketidakpastian yang sangat tinggi seputar ekonomi dan pasar keuangan di dalam dan luar negeri. Dia mengatakan BoJ juga akan terus menjaga stabilitas pembiayaan, terutama dari perusahaan dan pasar keuangan, serta tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan, jika diperlukan. Dia mengulangi prediksi bank, bahwa inflasi di Jepang akan melambat ke tingkat di bawah 2% menjelang pertengahan tahun fiskal 2023.

Tinjauan Teknis

USDJPY pada grafik harian membuat pembalikan tajam pada tahun 2022 dan menyentuh area 127.20, setelah penyesuaian YCC kebijakan BoJ pada bulan Desember. Namun penurunan gelombang korektif itu, tampaknya telah selesai karena harga pasangan ini beranjak naik hingga mencapai 137.90 dan pada reli kedua kali dari harga rendah yang lebih tinggi 129.63 telah melampaui tahanan 137.90 pada pekan lalu.

Idealnya, pengrusakan pola ascending triangle pada bagian atas dapat bergerak ke level 50.0%FR atau 61.8%FR, masing-masing di 139.58 dan 142.51 yang berada di dekat area harga, masa intervensi BOJ pertama. Sementara itu, penembusan 133,49 akan membuyarkan harapan banteng, sekaligus mengkonfirmasi bahwa gelombang turun lanjutan akan berlaku kembali untuk 129.63 dan 127.20. RSI terlihat memantul dari level overbought, tapi jelas bahwa rata-rata pergerakan harga di atas EMA 26 hari dan 52 hari divalidasi oleh MACD.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.