Intervensi atau Tidak, USDJPY Masih di Tren Bullish.

USDJPY, Monthly

Yen telah terdepresiasi 28% tahun ini terhadap US Dolar, karena BOJ bersih kukuh untuk mempertahankan kebijakan super longgarnya, sementara banyak rekan globalnya telah secara agresif menaikkan suku bunga untuk memerangi lonjakan inflasi. Sebut saja SNB dan ECB yang memiliki tingkat suku bunga paling rendah, telah beranjak ke sisi yang lebih positif. Bahkan bank dari pasar berkembang pun, secara konsisten mengimbangi kenaikan suku bunga The Fed ditengah mengilanya inflasi global yang memanas.

Data inflasi AS pada hari Selasa yang kuat untuk Agustus telah mendorong spekulasi,  bahwa Fed akan mempertahankan kenaikan suku bunga lebih lama, sehingga menambah tekanan ke bawah pada Yen.

Pemeriksaan suku bunga oleh BOJ, dipandang pasar sebagai kemungkinan pendahuluan untuk bertindak. Pada dasarnya, BOJ melakukan komunikasi ke berbagai bank untuk menanyakan berapa nilai tukarnya. Agaknya ini adalah sebuah persiapan untuk mengambil tindakan atau untuk memperingatkan bank-bank Jepang, bahwa tindakan itu mungkin dilakukan. Meskipun diragukan BOJ akan melakukan intervensi, karena keterikatan dengan kebijakan G20 untuk tidak melakukan intervensi, namun retorika yang berkembang akhir-akhir ini, tidak bisa dikesampingkan.

Reaksi pasar atas pemeriksaan yang telah dilakukan BOJ, telah membuat pergerakan harga pasangan JPY yang tidak umum beberapa hari lalu, apakah pasangan Yen telah mencapai batas atas atau belum. Dan sepertinya untuk sementara waktu, pasangan USDJPY telah menemukan resistance di 145,00 – namun tidak berarti pasar tidak akan melampauinya secara marginal atau untuk periode yang singkat. Namun yang pasti, pelemahan Yen akan berhenti di suatu tempat dan itu pasti akan terjadi.

https://tradingeconomics.com/japan/balance-of-trade

Defisit perdagangan Jepang melonjak menjadi ¥2.817,3 miliar pada bulan Agustus 2022 dari ¥653,4 miliar pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Ini adalah defisit perdagangan terbesar dalam catatan, menandai bulan ke-13 berturut-turut dari defisit yang merupakan bentangan terpanjang sejak 2015 dan menambah kekhawatiran atas kekuatan pemulihan ekonomi negara itu. Impor naik 49,9% y/y ke puncak baru ¥ 10.879,2 miliar, sementara ekspor tumbuh 22,1% y/y menjadi ¥8,061,9 miliar. Mempertimbangkan delapan bulan pertama tahun ini, Jepang mencatat kesenjangan perdagangan sebesar ¥12.133,3 miliar, dibandingkan dengan surplus ¥1,935,6 miliar pada periode yang sama, pada tahun 2021.

Pelemahan Yen menjadi penyebab sakit kepala bagi pembuat kebijakan Jepang, karena merugikan rumah tangga dan pengecer dengan harga energi yang menggelembung dan makanan impor yang sudah naik.

Dari puluhkan kali melakukan intervensi di pasar keuangan sejak tahun 1985, baik disaat Yen terlalu kuat atau terlalu lemah, tindakan tersebut menyebabkan turbulensi pasar dan hanya 50% dari tindakan yang menyebabkan perubahan tren, lainya hanya merupakan pergerakan sesaat. Namun, tindakan moneter seperti ini dapat menjadi shock terapi bagi pedagang yang tidak mempersiapkan kemungkinan yang terjadi secara tiba-tiba.

Tinjauan Teknis

USDJPY – Dalam gambaran besar, tren naik dari 101,17 masih berlangsung dan telah terkonfirmasi  kuat sejak menembus resistance penting 125,85 sebagai puncak harga tahun 2015. Tren saat ini yang berlaku merupakan keseluruhan tren naik dari 75,57 harga rendah dari tahun 2011. Kenaikan lebih lanjut secara teknis semestinya akan menguji harus 147,71 puncak harga 1998 atau lebih jauh ke proyeksi FE100% di 149,21.  Penembusan support 130,38 diperlukan untuk menjadi indikasi pertama dari topping jangka menengah. Jika tidak, prospek akan tetap bullish, meskipun terjadi pull back yang dalam.

USDJPY, H8

USDJPY H8 – Perdagangan kisaran berlanjut dan bias intraday masih netral, setelah membentuk double top yang terlihat divergence. Penurunan yang lebih dalam tidak dapat dikesampingkan, dan semestinya harus dibatasi oleh support 139,38 (38.2%FR) atau lebih jauh ke level 50.0%-61.8%FR. Pada sisi atas, penembusan 144,98 akan melanjutkan tren naik yang lebih besar ke resistance jangka panjang.

Source : reuters / tradingeconomic

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.