Inflasi telah menjadi headline utama sejak akhir bulan Februari 2022, saat konflik Eropa Timur mencuat ke permukaan. Pekan lalu, CPI Inti Jepang untuk bulan Mei berada di 2,1% y/y sesuai dengan pembacaan April. Sebelumnya BOJ Core CPI, pengukur inflasi pilihan bank sentral berada di 1,5% pada bulan Mei, naik dari 1,4% pada bulan April. Kemudian Tokyo Core CPI pekan lalu, naik dari 1,9%. Tahun lalu CPI Inti Tokyo berada di wilayah negatif.
BOJ berpendapat bahwa inflasi dorongan biaya saat ini bersifat sementara, karena dipengaruhi oleh harga makanan dan bahan bakar yang lebih tinggi. Gubernur Kuroda bersikeras bahwa kebijakan ultra-longgar BoJ tidak akan berubah sampai inflasi didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan pertumbuhan upah yang lebih kuat. Sebagai bagian dari sikap ini, BOJ dengan penuh semangat mempertahankan kontrol kurva imbal hasil dan membatasi imbal hasil JGB 10-tahun di 0,25%. Kontrol kurva imbal hasil BoJ telah mencapai harga yang curam untuk yen Jepang, yang telah jatuh sekitar 17% pada tahun 2022 dan baru-baru ini jatuh ke level terendah 24 tahun.
Meskipun inflasi Jepang terhitung masih stabil, namun mengingat Jepang menghadapi deflasi selama beberapa dekade, fakta bahwa inflasi telah bergerak di atas target Bank of Japan sebesar 2% merupakan perkembangan yang menyedot perhatian. Dengan demikian, penderitaan mata uang Yen sepertinya belum akan berakhir.
Di pasar ekuitas, JPN225.F cenderung mengikuti pergerakan indeks Wall Street, pekan lalu berhasil rebound dengan penguatan lebih dari 3% dan dalam perdagangan awal pekan ini sementara masih menguat lebih dari 1%. Saat ini diperdagangkan di sekitar 27.200 terbatas di bawah rata-rata pergerakan eksponensial 200 hari. Pergerakan ke sisi atas akan menguji resistance 28.341, jika reli masih berlanjut dalam pekan ini. Indeks membentuk harga rendah yang lebih tinggi, namun sepanjang harga masih bergerak di bawah resistance 28.341, perdagangan dalam range terikat masih akan berlaku. Pada sisi bawah level harga 25.447 akan berfungsi sebagai dukungan apabila terjadi penurunan kembali.
Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi
Ady Phangestu
Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.