Indeks Saham Menguat, Imbal Hasil Tertinggi sejak 2019

Indeks dolar AS turun -0,44% pada hari Rabu (16/03), karena reli ekuitas mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar. Penguatan pasangan EURUSD juga membebani dolar, setelah Rusia mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Ukraina. Dolar pulih dari level terburuknya, setelah The Fed menaikkan kisaran target dana fed fund sebesar 25 bp dan memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 bp pada setiap pertemuan FOMC tahun ini. FOMC memberikan suara 8-1 untuk menaikkan kisaran target dana federal dan menaikkan proyeksi kenaikan suku bunga menjadi 7 kali kenaikan suku bunga 25 bp tahun ini, dari 3 kenaikan suku bunga yang diproyeksikan pada bulan Desember. FOMC memangkas perkiraan PDB AS 2022 menjadi 2,5% -3,0% dari perkiraan Desember sebesar 3,6%-4,5% dan menaikkan perkiraan PCE inti AS 2022 menjadi 3,9%-4,4% dari perkiraan Desember sebesar 2,5%-3,0%.

Ketua Fed Powell mengatakan, bahwa waktu untuk kenaikan suku bunga dan pemotongan neraca telah tiba, jika tepat untuk bergerak lebih cepat, kami akan melakukannya. Dia juga mengatakan bahwa pengumuman neraca bisa datang segera, setelah pertemuan FOMC Mei. Powell menambahkan bahwa ekonomi AS dapat menahan pengetatan Fed dan kemungkinan resesi tidak terlalu tinggi.

Indeks saham AS pada hari Rabu naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu dan ditutup naik tajam. Saham dibuka lebih tinggi pada hari Rabu di tengah perkembangan positif dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina. Saham secara singkat menyerahkan kenaikan mereka setelah Fed menaikkan kisaran target suku bunga fed fund sebesar 25 bp dan mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini. Namun, saham melesat lebih tinggi lagi Rabu sore ketika Ketua Fed Powell mengatakan ekonomi sangat kuat dan dalam posisi yang baik untuk menangani kebijakan moneter yang lebih ketat.

Indeks USA500 ditutup naik +2,24% dengan EPAM System Inc. melonjak 25,19%. US30 ditutup naik +1,55% dengan The Boeing Company naik 5,06% dan USA100 ditutup naik +3,70% dengan Pinduoduo Inc. meroket 56,06%. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun turun kembali ke 2,19% pada hari Rabu, setelah sempat naik mendekati level tertinggi 2-tahun 2,24%

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.