Saham AS anjlok kembali dan memicu serbuan ke obligasi AS, yang menyebabkan penderitaan berlanjut pada imbal hasil Treasury AS.
Imbal hasil Treasury 10-tahun jatuh ke rekor terendah baru 0,674%, merosot lebih dari 25% pada hari terakhir pekan lalu.Upaya pemulihan terjadi ke 105,71 setelah Penasihat Ekonomi Gedung Putih (WH) Kudlow mengatakan bahwa,”administrasi Trump sedang mempertimbangkan langkah-langkah fiscal secepatnya, terpisah dari pemotongan pajak yang dibuat menjelang pemilihan. ” Namun, lonjakan dengan cepat memudar dan jatuh kembali ke level 105,15 di tengah gelombang jual pada ekuitas berjangka AS dan imbal hasil Treasury.
Sementara itu, dollar AS masih tertekan secara luas, karena data upah AS yang bagus gagal menghilangkan ekspektasi pemotongan suku bunga Fed, kembali. Oleh karena itu,kemungkinan risiko tetap miring ke bawah untuk USD / JPY, dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19.
USD / JPY terlihat berkonsolidasi pada penutupan akhir pekan lalu, ada beberapa gerakan volatile selama satu jam terakhir, sekitar wilayah 105,30 di tengah meluasnya penghindaran risiko. Konsolidasi downside ke level terendah tujuh bulan baru di 105,00 yang dicapai setelah risk-off mencengkeram pasar di tengah kekhawatiran baru atas wabah Covid-19 , karena jumlah kasus di seluruh dunia terus meningkat. USDJPY, Daily Chart
Penurunan tajam tidak bisa dihindarkan, selain karakter lindung nilai yang pulih kembali ditengah kekwatiran ambruknya rantai pasokan distribusi barang dan jasa. Level Psikologis 105,00 telah disentuh, level ini terlihat rapuh seperti selembar tisu ditengah kekhawatiran yang melanda. Ada beberapa record harga rendah yang tercipta yang akan dijadikan bamper bagi penurunan ini, dan semuanya merupakan support tahunan :
- Harga rendah Agustus 2019 = 104,45
- Harga rendah Januari 2019 = 104,72
- Harga rendah Maret 2018 = 104,63
Jika ke_3 level ini jebol, maka estimasi 104,00 menjadi harga yang masuk akal, bahkan jika berlanjut, tidak menutup kemungkinan 100,00 adalah sebuah klimaks yang harus diperhitungan karena tidak ada indicator khusus untuk mengukur ketakutan pasar. Tetapi 3 level harga tersebut merupakan zona support yang kuat, apakah suporrt tersebut mampu diuji oleh mengelembungnya kekhawatiran dan ketakutan terhadap epedemi?
Ady Phangestu
Analis – hfindonesia
Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan merupakan riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak bermuatan atau harus dianggap memuat saran investasi atau rekomendasi investasi atau permintaan untuk maksud pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dengan reputasi yang baik dan segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna mengakui bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.
Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.